Mengaktualisasikan diri berkaitan dengan mengaktualisasikan
kemampuan. Mengaktualisasikan diri berarti menunjukkan diri kita, keberadaan
kita, dengan kemampuan-kemampuan kita, melakukan hal-hal dalam upaya untuk menciptakan
sosok terbaik yang kita inginkan. Aktualisasi diri memang merupakan kebutuhan
manusia, dan sebenarnya merupakan kebutuhan pada tingkat paling tinggi (kebutuhan
pada tingkat yang dasar adalah kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan kasih sayang, dan kebutuhan akan penghargaan). Tujuan aktualisasi
diri sesungguhnya memang bukan untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain,
melainkan lebih dari itu, untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Kita ingin menampilkan
diri kita sebagaimana gambaran ideal yang kita tuntutkan pada diri kita
sendiri, sehingga diri kita puas karenanya.
Sekarang, kita bisa bertanya kepada diri kita sendiri, apa
yang ingin aku tampilkan pada sosok diriku, aku ingin menjadi orang yang
seperti apa, dengan kemampuan seperti apa dan dengan nilai-nilai seperti apa. Jadi,
apakah jawaban kita adalah seorang wanita yang cakap menangani urusan pekerjaan
di kantor? Saya kira tentu tidak. Tidak sesederhana itu. Jawaban kita bisa sangat
bermacam-macam, dan saya yakin lebih daripada sekedar wanita yang pandai urusan
pekerjaan kantor.
Menjadi orang yang pandai dalam bidang kita, yaitu bidang pendidikan
yang telah kita geluti, memang adalah salah satu keinginan kita. Tapi, sebagai
insan manusia, kita ingin menjadi individu yang mempunyai kualitas-kualitas
atau nilai-nilai lainnya. Menjadi istri yang baik, yang bisa mengayomi
keluarga, atau ibu yang cakap mengurus dan mendidik anak, juga menjadi
keinginan kita. Bermacam-macam gambaran wanita ideal lebih kita inginkan
daripada sekedar gambaran wanita karier saja.
Jadi, apakah aktualisasi diri hanya bisa kita lakukan kalau
kita bekerja di kantor? Kalau yang dimaksud adalah aktualisasi diri sebagai
wanita karier karyawan kantor, memang iya, hanya bisa kita lakukan kalau kita bekerja
di kantor. Tapi, kalau aktualisasi diri sebagai ibu dan istri yang penuh
dedikasi terhadap keluarga, wanita yang penuh kasih sayang, jelas tidak hanya di kantor tempatnya. Proses
aktualisasi diri sebagai wanita yang cakap merapikan rumah, cakap memasak, cakap
mendidik anak, cakap mengelola keuangan keluarga, justru bukan kantor
tempatnya. Oleh karena itu, mulai saat ini, jangan biarkan diri kita ikut-ikut
merasa tak berkesempatan mengaktualisasikan diri kita karena keberadaan kita
melulu di rumah. Aktualisasikan diri kita, di mana saja kita berada. Inilah
diri kita, dengan kemampuan kita, dan keluwesan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar