Menghabiskan sebagian besar waktu kita dengan berada di rumah,
sering membuat kita merasa kurang aktivitas. Mungkin sebabnya adalah karena
dulunya kita sibuk dengan banyak kegiatan, pernah bekerja di kantor, atau
sering bepergian untuk banyak acara. Kini, ketika kita memutuskan untuk tinggal
di rumah mengasuh anak, rasanya kita punya libur yang tak ada habisnya. Punya
waktu untuk libur memang menyenangkan, tapi jadi tidak menyenangkan lagi kalau
kita tahu bahwa kita akan ‘libur’ selamanya.
Biasanya, ketika menemani anak bermain, sering terlintas
dalam pikiran kita bahwa kita ini sedang menghabiskan waktu dengan kegiatan
yang tidak begitu penting. Atau dalam hati kita berkata pada diri sendiri, “Kurang
kerjaan.” Mari kita selidiki, apa sebabnya kita punya anggapan seperti itu.
Di lingkungan kita, kebanyakan orang seumuran kita,
menghabiskan waktu dengan kegiatan di luar rumah. Tidak hanya pria, tapi
ibu-ibu seperti kita pun, banyak yang bekerja di kantor, mereka pergi
pagi-pagi, dan pulang sore atau bahkan malam hari. Dalam benak kita, masih
segar sekali ingatan tentang lingkungan kerja tempat kita bekerja dulu,
kesibukan apa yang terjadi di sana. Ini semua membuat kita beranggapan bahwa
semua orang bekerja, kecuali kita. Kita tidak sadar, bahwa apa yang kita sebut
bekerja, sebenarnya adalah berada di kantor, atau berada di luar rumah. Bekerja
adalah mengenakan pakaian kantor, lalu tinggal di kantor, entah mengerjakan
tugas atau sekedar bercakap-cakap dengan rekan kantor.
Berikutnya, yang kita anggap sebagai bekerja adalah
menghasilkan uang. Uang, benda yang begitu menarik perhatian dan diinginkan
semua orang. Kita tidak sadar, bahwa jauh dalam alam bawah sadar, kita dan juga
semua orang, memfokuskan hidup kita dalam pencarian akan uang. Dengan demikian,
aktivitas yang kita pandang penting adalah aktivitas yang menghasilkan uang, dan
bekerja demi memperoleh uang menjadi kita nilai penting sekali dalam hidup. Sebaliknya,
aktivitas apapun yang tidak menghasilkan uang, seberat apapun aktivitas itu,
kita anggap bukan bekerja, dan bahkan kita anggap tidak penting.
Hmm, mari kita menertawakan diri sendiri. Bagaimana bisa, semua
itu mengaburkan pandangan kita, dan membuat kita jadi tidak menyadari bahwa memberi
makan anak, menidurkan, menjaga kebersihan tubuhnya, mengajaknya bermain dengan
aman, membuat ia tumbuh gembira dan sehat, bukan pekerjaan penting?
Kita memang di rumah, hanya di rumah, tapi tak berarti kita tidak melakukan apa-apa. Pekerjaan kita selalu ada, bahkan tak kenal waktu. Justru kita lah yang tak punya libur, dan tak kenal upah lembur. Pekerjaan kita bernama "Dedikasi."
Kita memang di rumah, hanya di rumah, tapi tak berarti kita tidak melakukan apa-apa. Pekerjaan kita selalu ada, bahkan tak kenal waktu. Justru kita lah yang tak punya libur, dan tak kenal upah lembur. Pekerjaan kita bernama "Dedikasi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar