Ketika menjalani peran ibu rumah tangga, tak disangkal, kita
kadangkala merasa iri pada keluarga lain yang mempunyai pendapatan ganda karena
sang istri juga berkarier. Banyak wanita memutuskan untuk berkarir juga karena alasan
ini, yaitu agar keluarga mendapat lebih banyak penghasilan. Akan tetapi, kalau
kita mau lebih seksama memperhatikan, keberadaan kita di rumah, justru bisa
menghemat cukup banyak uang. Mungkin, kita tak perlu mengeluarkan uang untuk
membiayai babysitter, tak perlu
memasukkan anak ke sekolah pada usia terlalu dini (program
pra-playgroup/toddler), tak perlu sering jajan atau beli masakan luar karena
kita memasak, tak perlu sering membeli kosmetik, parfum yang mahal, dan busana
kerja, juga tak perlu banyak menghabiskan pulsa untuk menanyakan keadaan anak,
sebagaimana kalau kita adalah wanita yang bekerja di kantor.
Orang seringkali tak sadar, bahwa bekerja di kantor, akan
menimbulkan biaya-biaya yang bisa mengurangi pendapatan bersih itu sendiri.
Mereka hanya melihat sepintas besarnya pendapatan yang akan diperoleh keluarga
dari total pendapatan suami dan istri, namun lupa memperhitungkan biaya
lain-lain itu.
Di samping itu, orang seringkali menyesuaikan gaya hidupnya dengan
pendapatannya. Jadi, kalau yang didapat banyak, yang dihabiskan juga akan banyak
pula. Kalau kita mengamati, orang yang berpenghasilan besar, belum tentu
menabung banyak juga. Penghasilan tidak berbanding lurus dengan jumlah uang
yang ditabung. Alasannya, karena orang mudah sekali berperilaku konsumtif.
Orang yang pendapatannya lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan pangan,
akan menghabiskan uangnya untuk keperluan lain yang sebenarnya kurang penting,
hanya demi memuaskan keinginan saja, misalnya bertamasya ke luar kota, atau
bahkan ke luar negeri, makan-minum di kafe atau restoran bergengsi. Jadi,
ujung-ujungnya, bagian pendapatan yang ditabung, mungkin malah tak beda jauh
dengan jumlah yang kita tabung.
Hidup dalam keluarga dengan satu pendapatan, akan melatih
kita, ibu rumah tangga, mengatur pengeluaran dengan lebih bijak. Mau tak mau,
kita terpaksa berusaha hidup hemat. Akan tetapi, kalau kita pikir lebih jauh,
bukankah ini sebenarnya latihan untuk menjadi kaya? Sikap hidup hemat, adalah
salah satu jalan meraih kesuksesan finansial.
Sesungguhnya, bagi anak kita, ada dampak positifnya jika mereka sehari-hari melihat langsung bagaimana kita menggunakan uang dengan hati-hati, penuh pertimbangan. Mereka akan belajar mengelola uang dengan lebih baik pula. Anak-anak yang hidup dalam keadaan serba kecukupan, biasa dimanjakan dengan uang, dan segala keinginannya segera dipenuhi, cenderung tumbuh menjadi orang yang kurang punya daya juang.
Sesungguhnya, bagi anak kita, ada dampak positifnya jika mereka sehari-hari melihat langsung bagaimana kita menggunakan uang dengan hati-hati, penuh pertimbangan. Mereka akan belajar mengelola uang dengan lebih baik pula. Anak-anak yang hidup dalam keadaan serba kecukupan, biasa dimanjakan dengan uang, dan segala keinginannya segera dipenuhi, cenderung tumbuh menjadi orang yang kurang punya daya juang.
Menyadari hal ini, tak lagi tepat kalau kita bertanya terus
pada diri sendiri, “Berapa yang seharusnya bisa kuperoleh ya, kalau saja aku
bekerja?” Daripada bertanya seperti itu, lebih baik kita bertanya, “Berapa uang
keluarga yang bisa kuhemat ya, dengan aku memilih peran sebagai ibu rumah
tangga fulltime ini?”
Daftar pengeluaran yang bisa dihemat :
Susu formula (karena kita beri ASI), biaya ke dokter (karena kita selalu menjaga kebersihannya dan memberinya makanan bergizi), popok sekali pakai (pampers), gaji babysitter, makan di resto, pulsa telepon, kosmetik, busana bepergian, biaya sekolah kelas pra-playgroup/toddler, biaya les baca-tulis-hitung.
Daftar pengeluaran yang bisa dihemat :
Susu formula (karena kita beri ASI), biaya ke dokter (karena kita selalu menjaga kebersihannya dan memberinya makanan bergizi), popok sekali pakai (pampers), gaji babysitter, makan di resto, pulsa telepon, kosmetik, busana bepergian, biaya sekolah kelas pra-playgroup/toddler, biaya les baca-tulis-hitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar